Minggu, 16 September 2012

SEJARAH EVOLUSI ANJING



Anjing yang kita jumpai saat ini atau yang sering disebut sebagi anjing modern dalam nama ilmiah Canis familiaris sudah berbeda dengan nenek moyangnya yang liar. Anjing modern sudah berubah menjadi sosok binatang dengan berbagai keistimewaan pada penglihatan, pendengaran dan penciumannya. Anjing modern juga sudah menjadi anjing yang jinak dan dekat dengan manusia.

Berdasarkan taksonomi, anjing digolongkan dalam ordo Carnivora dan termasuk dalam keluarga Canidae. Famili Canidae dibagi lagi menjadi 4 grup yaitu Canis (grup anjing), Vulpes (grup rubah, kecuali rubah abu-abu), Dusycyon (grup Culpeo), dan Bushdog (mencakup anjing jenis lainnya. Anjing termasuk dalam grup Canis, satu genus dengan wolf (serigala), coyote, jackal, dan dongo.

Berbagai teori sejarah anjing digali dan dikembangkan para peneliti untuk mengungkap asal-usulnya termasuk menduga nenek moyang anjing adalah serigala, rubah dan jackal. Ternyata tidak hanya ketiga hewan tersebut masih ada annjing liar lain tetapi tidak masuk dalam keluarga Canidae yang disebut Wild cousin dog. Hewan inilah yang diduga sebagai nenek moyang anjing. Kedua kelompok hewan ini (serigala dan anjing liar) memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu kepala besar, mulut panjang, gigi gerigi, dan rahang kuat untuk memotong atau menggiling makanan. Hewan-hewan ini memiliki kemampuan beradaptasi di suatu daerah sangat baik, mampu bertahan hidup dalam berbagai habitat maulai daerah dingin sampai daerah panas, dari daerah tandus serta hutan belantara.

Menurut Charles Darwin, ada 2 spesies yaitu serigala abu-abu (Canis lupus) dan jackal emas (Canis aureus) yang diduga sebagai cikal bakal terciptanya anjing modern. Pendapat tersebut didukung Konrad Lorenz, zoologis pada abad 20, yang mencoba mengawinsilangkan chow chow dan husky. Perkawinan keduanya menghasilkan anakan yang mirip jackal. Konrad yakin tingkah laku yang muncul pada anjing modern berasal dari serigala.

Menurut sejarah geologi, perkembangan evolusi anjing terjadi sejak 60 tahun silam, ketika zaman Paleocene. Evolusi anjing tersebut melalui 4 zaman yaitu zaman Paleocene, zaman Oligocene, zaman Miocene, dan zaman Pliocene. Pada zaman Paleocene, terdapat 2 spesies hewan yaitu miacis dan cynodictis. Miacis adalah hewan kecil dengan badan dan ekor panjang, serta ekor pendek. Hewan tersebut merupakan nenek moyang anjing, raccoon, beruang, weasel (sejenis musang), musang, hyena (anjing hutan), dan kucing. Miacis memiliki gigi khas bangsa karnivora dan berjalan seperti beruang. Otaknya kecil, tetapi lebih besar dari bangsa karnivora seperti creodont yang menghilang 20 juta tahun silam. Creodont adalah sejenis hewan pemakan daging yang ukurannya sedikit lenih besar dari tikus. Sementara cynodictis memiliki tubuh yang lebih kecil dan langsing. Yang menonjol dari binatang ini adalah kelengkapan giginya yang berjumlah 42 buah. Keturunan miacis dan cynodictis yang masih hidup hingga sekarang adalah musang. Oleh karena itu, musang kerap dijuluki fosil hidup. Kendati sudah berevolusi selama 40 juta tahun tetapi tidak mengalami perubahan.

Ketika zaman Oligocene (kira-kira 35 juta tahun yang lalu), cynodictis tetap berbentuk hewan dengan badan panjang dan kaki pendek. Adapun miacis berkembang manjadi berbagai ukuran anjing. Dari turunannya berkembang menjadi anjing mirip beruang, hyena, kucing, dan anjing,. Keturunan anjing inilah yang bertahan hidup.

Zaman Miocene yang terjadi sekitar 20 tahun yang lalu merupakan permulaan evolusi anjing sesungguhnya, keluarga pertama Canidae. Hal ini dibuktikan dengan adanya hewan mirip anjing. Hewan itu disebut mesocyon, memiliki rahang lebih kecil dibandingkan rahang anjing saat ini.

Kemudian cynodesmus berkembang menjadi raccoon dan weasel. Pada akhirnya cynodesmus juga berkembang menjadi tomarctus, bangsa anjing dengan rahang besar yang panjang dengan otak besar. Sosoknya sudah mirip dengan anjing moderndan dianggap sebagai nenk moyang keluarga Canidae seperti canis, jackal, serigala, rubah, dan hyena.

Akhirnya pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti sekarang ini. Zaman ini terjadi 5-7 tahun silam. Hewan-hewan ini sudah berjalan dengan empat kaki. Salah satu jarinya pun mengalami perubahan taji. Pada saat periode ini, ditemukan Etruscan. Menurut hasil penilitian, Etruscan merupakan nenek moyang langsung dari anjing dan serigala. 

Demikian ulasan singkat sejarah evolusi anjing modern yang kita lihat saat ini. Semoga bermanfaat.