Burung merupakan salah satu jenis
binatang yang memiliki beragam daya tarik untuk dinikmati. Daya tarik burung
tersebut diantaranya, suara kicauan seperti cocakrawa, beo, kacer, kenari,
ciblek, murai batu, cucak hijau dan lainnya. Selain suara kicauan burung yang
dinikmati, warna bulu burung juga menjadi daya tarik untuk dinikmati. Sebut
saja burung lovebird, nuri, parkit, golden finch, dan lainnya. Keunikan bentuk
tubuh burung juga merupakan daya tarik tersendiri, seperti burung cendrawasih
dengan bulu dan ekor yang panjang, kakatua yang memiliki jambul dikepalanya,
burung hantu dengan keunikan diwajahnya.
Daya
tarik yang dimiliki burung tersebut membuat kita ingin memelliharanya bahkan
membudidayakannya. Dari berbagai jenis dan macam burung yang ada didunia burung
kicauan dan burung dengan warna bulu menarik lah yang sering dibudidayakan.
Bahkan ada jenis burung yang memiliki daya tarik keduanya. Sebagai contoh
burung lovebird atau kenari. Burung ini memiliki warna bulu yang beragam. Kedua
burung ini, sekarang banyak dilombakan dan
sudah banyak dipelihara bahkan dibudidayakan untuk diambil manfaat
ekonominya.
Saat
ini sudah banyak peternak yang berhasil membudidayakan kedua jenis burung
ini. Bahkan sudah banyak peternak yang
mengkawin silangkan untuk memperoleh kualitas anakan yang lebih baik. Dengan
kualitas anakan yang baik diharapkan akan meningkatkan harga jualnya.
Seiring dengan
keberhasilan dalam membudidayakan burung dan mahalnya harga burung dipasaran
memicu tindakan pencurian. Pencurian burung bisa terjadi di kandang budidaya
atau kandang kurungan. Bahkan saat ini pencurian burung juga terjadi pada saat
burung dilombakan. Sudah sering kita mendengar kabar tentang pencurian burung
baik baik burung di kandang pembudidayaan atau burung yang lagi digantang
diteras atau dihalaman.
Untuk
menghindari hal-hal tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara
lain :
1.
Kandang budidaya didalam rumah atau menyatu
dengan pemilik. Cara ini bisa dilakukan mamanfaatkan kamar atau ruangan rumah
yang tidak terpakai. Tetapi factor kebersihan dan sanitasi ventilasi kandang
harus benar-benar diperhatikan terutama kebersihannya. Kandang yang kotor akan
mempengaruhi kesehatan burung dan pemiliknya. Kelemahan dari cara ini adalah
kemungkinan burung akan menurun produktivitasnya terutama burung yang mempunyai
sifat sensitive.
2.
Membuat pagar permanen dengan tinggi yang
memungkinkan sulit untuk dilalui orang. Kandang permanen dapat terbuat dari
pagar tembok atau pagar besi. Pengamanan akan lebih baik apabila pagar permanen
dari tembok dan membuat teralis besi pada kandang pemeliharaan yang terbuat
dari anyaman besi di sisi samping,
depan, belakang dan bagian atas.
3.
Memasang camera CCTV. Selain sebagai sarana
pengamanan, CCTV dapat dimanfaatkan untuk memantau perkembangan burung yang
kita budidayakan.
4.
Memasang sirine di sekitar kandang. Hal ini
berfungsi sebagai alarm pengaman.
5.
Memasang listrik bertegangan tinggi pada pagar
pengaman. Tetapi harus berhati-hati karena dapat mengenai keluarga atau diri
kita sendiri.
6.
Menyewa penjaga malam. Dapat dilakukan apabila
memiliki anggaran untuk itu. Atau kita sendiri yang jadi penjaga malamnya
apabila ingin menghemat biaya.
7.
Memelihara anjing penjaga. Sebagai contoh anjing
Herder, Doberman, Rotweler, atau anjing-anjing trah kecil yang mempunyai sifat
alarm seperti, snauzer, pomeranian, minpin. Bisa juga dengan anjing local yang
murah tetapi pilihlah anjing yang sensfitif atau menggonggong apabila ada orang
asing yang masuk kandang.
8.
Memasang gembok gembok pada kandang
pemeliharaan. Jika perlu pasang juga gembok pada glodok untuk burung lovebird.
9.
Jangan menggantang burung di teras tanpa ada
orang dirumah atau tanpa pengawasan
10.
Batasi
orang yang berkunjung ke farm kita. Selain orang yang tidak kita kenal jangan
dengan mudah mengajak masuk orang asing ke farm kita.
11.
Kenali orang-orang yang masuk ke area kandang
pemeliharaan kita.
Demikian beberapa tips dari saya,
mudah-mudahan bisa bermanfaat. SALAM
Harimau
Sumatera salah satu hewan langka yang dilindungi di indonesia. Saat ini
jumlahnya semakin sedikit, Keberadaannya terganggu oleh manusia yang
sekarang ini sering melakukan penebangan liar dan memburunya. Harimau
Sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau
lainnya. Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci
dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan
dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci
dan berat sekitar 91kg.
Badak bercula satu atau lebih di kenal dengan badak jawa adalah hewan
yang saat ini hampir punah dan hanya bisa kita temui di taman nasional
ujung kulon. Sangat disayangkan sekali memang, karena Hewan ini banyak
diburu oleh manusia untuk di ambil culahnya. Mereka mengambil culah
badak ini untuk digunakan sebagai obat. Badak ini sangat mematikan jika
menyerang musuhnya karena memiliki culah yang sangat tajam. Akan tetapi
culahnya ini biasa digunakan untuk mencari makanan. Sedangkan makanannya
sendiri adalah tumbuh-tumbuhan.
Burung
merak adalah burung yang saat ini sangat sulit kita jumpai. Burung ini
sangat indah dan pasti membuat orang yang melihat ingin memilikinya.
Hewan ini hampir punah, dan hewan ini sangat dilindungi oleh pemerintah.
Hewan ini hidup di hutan terbuka yang memiliki padang rumput luas.
Keberadaan hewan ini tak hanya ada di indonesia melainkan ada juga di
negara lain seperti china, India dan Malaysia. Burung Merak memakan
aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta
berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
Orang
Utan adalah hewan jenis kera yang memiliki rambut lebih panjang
daripada jenis kera yang lain. Hewan ini Tersebar di hutan kalimantan
dan hutan Sumatra. Orang Utan sendiri berasal dari bahasa indosnesia
yang artinya adalah manusia yang hidup di hutan. Memang orang utan
memiliki banyak kesamaan dengan manusia. dari segi bentuk dan DNA hampir
sama. Makanan utamanya adalah buah-buahan. Ancaman orangutan adalah
habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan dijadikan sebagai lahan
kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang.
Kijang
atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus.
Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai jenis rusa tertua,
telah ada sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa dari masa
Miosen ditemukan di Perancis dan Jerman. Pada masa sekarang, muncak
hanya dapat ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara, mulai dari India,
Srilangka, Indocina, hingga kepulauan Nusantara. Beberapa jenis
diintroduksi di Inggris dan sekarang banyak dijumpai di sana. Kijang
tidak mengenal musim kawin dan dapat kawin kapan saja.
Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi,
Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak
ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan
tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu
makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang
sering menyerang. Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106
sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat
tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram.
Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia.
Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 -
208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu
Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah
berenang di laut purba seperti penyu masa kini. Penyu memiliki sepasang
tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan
berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air,
sesekali naik ke permukaan.
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo adalah spesies
kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili
Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli
pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Termasuk anggota
famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal
terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar
ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan
meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu.