Dalam
pemeliharaan burung parkit yang berorientasi untuk dikembangbiakkan atau
dibudidayakan faktor banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Sering
kita mendengar keluhan dari peternak parkit bahwa ternak yang dipeliharanya
tidak pernah bertelur sesudah dipelihara selama beberapa bulan. Atau kita
sering mendengar parkit yang kita pelihara bertelur tetapi tidak pernah
dierami, atau telur parkit dierami tetapi tidak menetas, induk sering membuang
telurnya keluar sangkar, dan lain sebagainya. Kegagalan yang terjadi sebenarnya
dapat kita atasi apabila kita jeli, sabar dan memperhatikan parkit kita.
Kegagalan yang terjadi biasanya disebabkan karena Pemilihan induk, nutrisi
pakan, kesehatan, dan tempat budidaya.
Kesalahan
pemilihan induk misalnya kita memilih induk yang sejenis kelamin (jantan-jantan
atau betina-betina), perbedaan umur induk dimana induk betina lebih tua
dibandingkan umur pejantannya dapat berakibat parkit yang kita pelihara tidak
akan bertelur. Untuk mengatasinya usahakan untuk memilih indukan yang
berpasangan. Semisal kita berkeinginan untuk memelihara parkit dalam jumlah
yang banyak lebih dari satu pasang, usahakan untuk memelihara parkit dalam
jumlah yang sama antara jantan dan betinanya, dan usahakan dengan umur yang
sama.
Kekurangan
nutrisi atau malnutrisi atau gizi yang tidak seimbang berakibat parkit yang
kita pelihara tidak bisa bertelur alias majir atau lama bertelurnya, kalaupun
bertelur tidak bisa menetas, begitu menetas tidak diloloh induknya. Begitu pula
apabila kelebihan nutrisi akan berakibat telur yang dihasilkan tidak bisa
ditetaskan alias telur tidak dibuahi alias telur kosong. Untuk mengatasinya
berilah parkit kita pakan yang mengandung gizi berimbang dan dimaui oleh
parkit. Percuma saja jikalau pakan kita berimbang gizinya tetapi parkit tidaj
mau makan. Pakan yang biasa diberikan untuk parkit adalah jenis biji-bijian
seperti milet merah, milet putih, jewawut, atau jenis biji-bijian lainnya. Untuk
member usapan protein berikan jagung muda atau kecambah kacang hijau. Penambahan
suplemen multivitamin juga dianjurkan untuk menyeimbangkan kebutuhan gizinya. Penambahan
usapan protein ini dianjurkan untuk semua umur parkit, baik indukan atau yang
masih muda.
Pemilihan tempat
kandang parkit juga menentukan keberhasilan pemeliharaan parkit kita, terlebih
apabila kita memelihara parkit untuk keperluan dibudidayakan. Lokasi kandang yang tidak tepat
mengakibatkan parkit stress. Parkit yang stress sulit untuk berkembang biak
bahkan bisa mengakibatkan parkit yang kita pelihara menjadi sakit. Jika stress berkelanjutan
berakibat kematian pada parkit yang kita pelihara. Berbeda halnya kalau kita
memelihara parkit sebagai burung klangenan atau dinikmati bulu dan suaranya
tanpa tujuan dikembangbiakkan.
Penentuan atau
pemilihan letak glodok atau sarang bertelur parkit ternyata juga berpengaruh
terhadap produktifitas parkit. Posisi glodok yang salah mengakibatkan parkit
tidak mau masuk ke dalam glodok, apalagi bertelur. Berikut ini beberapa saran
dari saya berdasarkan pengalaman pribadi :
1.
Pilihlah atau buatlah glodok yang diperuntukkan
untuk burung parkit.
2.
Cucihamakan glodok sebelum kita pasang
dikandang.
3.
Pasanglah glodok ditempat yang paling dekat
dengan tempat parkit sering bertengger.
4.
Letakkan glodok dibagian dinding kandang yang
jauh dari pintu masuk orang. Semisal pintu kandang parkit kita di sebelah timur
pasanglah glodok disebelah barat.
5.
Letakkan glodok dengan ketinggian minimal 1
meter dari lantai kandang.
6.
Pada dinding tempat glodok diletakkan usahakan
dinding yang permanen. Kalaupun bukan dinding yang permanen usahakan dinding
gelap agar parkit tidak stress.
7.
Beri serat kayu halus atau bahan lain untuk
keperluan parkit membangun kandang.
8.
Jikalau kita membeli parkit yang indukan bukan
anakan usahakan beli juga glodoknya.
Demikian saran
dari saya semoga bermanfaat. Salam..